Dollar AS akhirnya berhasil rebound terhadap mata uang major setelah FOMC meeting. Sesuai prediksi, program pembelian Treasury senilai $600 miliar diakhiri pada bulan Juni lalu. Adapun tingkat suku bunga masih akan dipertahankan hingga sekitar 2 - 3 FOMC meeting berikutnya, tergantung pada perkembangan data ekonomi.
Berdasrkan komentar Chairman of FED (Ben S. Bernanke) perlambatan ekonomi yang terjadi masih bersifat temporer dan momentum diharapkan berbalik positif setidaknya pada akhir Q4 2011. Pernyataan ini cukup menenangkan pasar karena penilaian ekonomi AS tidak seburuk perkiraan sebelumnya. Resesi bukanlah skenario utama bank sentral AS, sementara perlambatan ekonomi juga akan memudar di semester II 2011. Namun siklus kenaikan bunga belum bisa dijalankan selama pertumbuhan ekonomi masih lemah, terutama di sektor tenaga kerja. Faktor positif dan negatif bagi kurs Dollar, berdasarkan statement FOMC :
- Sektor tenaga kerja lebih lemah dibanding perkiraan, ditambah downgrade laju pemulihan ekonomi (negatif).
- Komite FOMC berharap laju pemulihan mendapat momentum pada triwulan berikutnya. Meskitelah sedikit naik, angka inflasi masih cukup terkontrol (positif).
- Perekonomian jangka menengah masih memerlukan tingkat suku bunga rendah, setidaknya beberapa bulan lagi (sedikit positif).
- Komite FOMC akan melengkapi pembelian sekuritas Treasury senilai $600 miliar hingga akhir bun Juni. Komite juga mempertahankan kebijakan reinvestasi pembayaran prinsipal kepemilikan surat berharga (sedikit positif).
Dollar index sudah mengalami rally sekitar 10% terhadap mata uang ber-yield tinggi, mencerminkan antisipasi para pelaku pasar atas berakhirnya QE2. Masa jatuh tempo akan positif bagi Dollar, maka USD seharusnya masih berpotensi menguat lebih lanjut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar